Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) terus mengembangkan upaya-upaya penyebaran informasi hasil riset pemuliaan ikan terutama dimasa pandemi COVID 19. Salah satunya adalah menyelenggarakan BAKUL : BAHAS AKUAKULTUR. BAKUL perdana dengan tema “Patin PERKASA Dongkrak Produksi Perikanan” pada Senin, 22 Juni 2020 secara daring mengunakan zoom meeting dan youtube broadcasting. Kepala Balai Riset Pemuliaan Ikan, Dr Joni Haryadi membuka acara tersebut yang dihadiri sebanyak 265 partisipan dengan semangat bersinergi untuk peningkatan produksi perikanan budidaya melalui penggunaan induk unggul. Pengembangan tata kelola riset pengembangan berbasis induk unggul melalui sinergi ABGS (Academics, Business, Government and Society) di masyarakat dan digifam riset juga beliau sampaikan sebagai upaya penyebarluasan teknologi hasil riset pemuliaan di Balai Riset Pemuliaan Ikan.
Salam Induk Unggul Indonesia, selalu digemakan moderator, Hary Krettiawan pada acara Bincang-bincang Induk Unggul Indonesia (BAKUL : Bahas Akuakultur Patin PERKASA) yang selanjutnya penyampaian materi tentang PATIN PERKASA. PERKASA, akronim dari Patin ‘suPER Karya Anak bangSA’ dirasa sangat tepat disematkan pada ikan ini, karena merupakan ikan patin Siam unggul tumbuh cepat hasil inovasi riset pemuliaan di Balai Riset Pemuliaan Ikan. Hasil pengujian keragaan pertumbuhan pada uji lapang (uji multilokasi dan multisistem) menunjukkan, bahwa pertumbuhan dan tingkat produktivitas ikan patin PERKASA lebih tinggi dari pada ikan patin Siam yang berasal dari UPR Lokal. Pembudidaya yang menggunakan benih ikan patin PERKASA (di Tulungagung, Kuningan, Sukamandi dan Bandarlampung) pada pemeliharaan fase pembesaran menyatakan, bahwa pertumbuhan ikan patin PERKASA lebih cepat 16,61-46,42%, produktivitas lebih tinggi 11,27 – 46,41%, rasio konversi pakan (FCR) lebih rendah 5,6-16,3 %, Harga Pokok Produksi (HPP) lebih rendah 4,45 – 17,92%, B/C Ratio tahap pembesaran lebih tinggi 14,71 – 48,48 dibandingkan dengan ikan patin siam asal UPR/masyarakat.
Bapak Supangat, APCI Tulungagung pada kesempatan ini menyampaikan keunggulan dari patin PERKASA yang telah dirasakan terutama pada fase pendederan dan pembesaran. Diskusi setelah pemaparan menggambarkan besarnya harapan pembudidaya dan pengusaha serta akademisi yang turut aktif dalam agenda ini, atas ketersediaan induk/benih unggul ikan patin PERKASA serta penekanan pada pentingnya sinergi untuk memastikan ketersediaan benih unggul di masyarakat, ketersedian dan kemudahan akses teknologi, pakan berkualitas, sumberdaya manusia yang unggul serta pemasarannya. “ada nasi di dalam BAKUL, warnanya putih bercahaya : mari gunakan induk UNGGUL, untuk akuakultur makin berjaya,” pantun yang disampaikan untuk kembali mengingatkan pentingnya menggunkan induk unggul merupakan pantun penutup pada agenda ini.
No responses yet