Sukamandi – Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), Badan Riset dan Sumber daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, kembali selenggarakan riset dan pengembangan berbasis komoditas unggul di masyarakat untuk mengembangkan produk hasil riset dan inovasi yang potensial melalui peningkatan hilirisasi riset.  Riset pengembangan tersebut diharapkan mendorong terwujudnya Desa inovasi untuk Kesejahteraan Masyarakat melalui peran serta masyarakat.

Salah satu produk unggulan dari BRPI adalah ikan mas Mustika (Mas Rajadanu Super Tahan Infeksi KHV) yang telah dilepaskan ke masyarakat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 24/KEPMEN-KP/2016.   Ikan mas Mustika yang merupakan akronim dari “Mas Rajadanu Super Tahan Infeksi KHV” merupakan strain baru hasil dari peningkatan ketahanan terhadap penyakit  KHV (Koi Herpes Virus)  yang dilakukan melalui program seleksi berdasarkan marka molekuler MHC II spesifik pada alel Cyca-DAB1*05. Keunggulan Ikan Mas Mustika diantaranya : Persentase marka MHC II sebesar 100%; Daya tahan terhadap infeksi KHV tinggi (SR  uji tantang 98,89%); Pertumbuhan relatif cepat (SGR 3,01-3,62 % bobot/hari); Efisiensi pakan tinggi (FCR 1,24-2,38); Produktivitas pembesaran tinggi (lebih tinggi 5-67% dari pembanding); dan Toleransi terhadap cekaman lingkungan tinggi.

Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Cianjur menyelenggarakan acara “launching Hasil Riset – IKAN MAS MUSTIKA bekerja sama dengan BRPI pada Senin, 24 Agustus 2020 yang dihadiri oleh Kepala Dinas, Kepala BRPI, Camat, Koramil dan Polsek, peneliti serta kelompok tani. BRPI menyerahkan benih ikan mas Mustika kepada kelompok pembudidaya Pulaja (Pusat Lauk Desa Jati) di Desa Jati untuk dikembangkan dalam rangka mendorong gerakan makan ikan, ketahanan pangan dan sentra budidaya ikan mas Mustika. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pengembangan produk riset di masyarakat dalam kondisi New Normal ini melalui tema mendorong terwujudnya Desa Inovasi ikan mas Mustika.

Kepala BRPI menyampaikan bahwa, penebaran benih ikan mas unggul sebanyak 200 ekor calon induk dengan bobot 100-200 gram per ekor serta induk Mustika ukuran 1,5-2 Kg untuk dipijahkan yang merupakan tahap awal untuk pengembangan ikan mas Mustika di Desa Jati Kabupaten Cianjur.  Pengembangan ikan mas Mustika dari BRPI diharapkan dapat memberikan manfaat pada para pembudidaya ikan mas Mustika di Desa Jati, tutur Kepala BRPI, Dr.Joni Haryadi.

Kegiatan serah terima calon induk ikan mas Mustika dilakukan langsung oleh Kepala BRPI kepada Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Cianjur, Dr. Winny Parwinia.  Kepala Dinas menyampaikan bahwa, dengan kehadiran ikan mas Mustika diharapkan mampu berkontribusi secara nyata dalam pengembangan ikan mas unggul di Ds. Jati, Cianjur serta meningkatkan konsumsi ikan serta mengembalikan menjadi sentra benih ikan mas sekaligus mendorong menuju Desa Inovasi Ikan Mas Mustika. 

Koordinator Penelitian Pemuliaan komoditas Ikan Mas BRPI, Drs. Suharyanto, MP menuturkan bahwa pendekatan kegiatan budidaya ikan mas Mustika dilakukan juga dengan penjelasan teknis pemberian pakan dan pemeliharaannya kepada pembudidaya yang diwakili Bapak H.Agus Soleh sebagai ketua kelompok pembudidaya ikan Pulaja sehingga dapat terpantau perkembangannya dengan tetap mengikuti protokol pencegahan Covid-19. BRPI terus berkomitmen untuk berkontribusi secara nyata di masyarakat  dengan tetap menjaga prinsip-prinsip pencegahan penularan dan penyebaran COVID 19 dalam era New Normal.

 

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *