Salah satu usaha pemerintah yang telah dilakukan melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, lewat Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan yang membawahi UPT Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) Sukamandi adalah melakukan inovasi riset dengan membentuk ikan Patin Siam unggul tumbuh cepat hasil seleksi 2 generasi sehingga didapatkan ikan Patin PERKASA (Patin SuPER Karya Anak BangSA), yang dirilis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan pada 12 Juli 2018. Selaku kepala Balai, Dr. Joni Haryadi mendorong BRPI untuk mengembangkan hasil risetnya secara luas sampai ke masyarakat umum. Salah satu program yang diterapkan oleh Dr. Joni Haryadi bersama tim peneliti komoditas ikan Patin BRPI adalah Riset Pengembangan Ikan Patin PERKASA di Masyarakat melalui kolaborasi riset pendederan ikan Patin PERKASA dengan kelompok pembudidaya ikan Marga Patin, Patokbeusi pada masa New Normal ini dengan melakukan penebaran larva ikan Patin PERKASA sebanyak 230.000 ekor pada tanggal 12 Juni 2020.
Setelah 24 hari pendederan, hasil pemanenan diperoleh benih patin PERKASA ukuran tiga seperempat sampai satu inch dengan survival rate (SR) sekitar 75%. Nilai SR yang didapatkan ini tidak berbeda jauh dengan Patin Siam lokal yang biasa digunakan sebelumnya yaitu 70%. Keunggulan Patin PERKASA yang perlu digarisbawahi selain benih yang dihasilkan memiliki tingkat keseragaman yang tinggi dibanding Patin Siam lokal, adalah pertumbuhan yang lebih cepat (ukuran lebih besar dibandingkan Patin Siam lokal), lebih mudah dipelihara (waktu pergantian air lebih lama dan dalam jumlah yang lebih sedikit), lebih kuat daya tahan tubuh dalam menghadapi serangan bakteri (hanya membutuhkan treatment penambahan garam saja, tidak menggunakan obat-obatan yang biasanya rutin digunakan) serta biaya operasional yang dikeluarkan lebih ringan/sedikit. Hasil yang menggembirakan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan pembudidaya ikan Patin dimana keuntungan yang diperoleh oleh bapak Mamat Sanindar ini mampu menembus angka 300% lebih besar dari biaya operasional dalam satu kali siklus produksi. Kesuksesan tersebut tidak terlepas dari bimbingan teknis yang terus dilakukan oleh tim peneliti komoditas ikan Patin BRPI yang terdiri dari bapak Ir. Evi Tahapari selaku koordinator tim, Dr. Wahyu Pamungkas dan Jadmiko Darmawan, S.Pi., dalam mengawal kolaborasi riset tersebut. Hasil yang menggembirakan ini sesuai beberapa keunggulan ikan Patin PERKASA antara lain yaitu pertumbuhan lebih cepat 16,61-46,42% dan FCR lebih rendah 2,9-19,5% dibandingkan Patin UPR lokal, serta unggul 85,73% dalam daya tahan terhadap infeksi bakteri Aeromonas hydrophilla (tanpa antibiotik) dosis 109 CFU/mL, ujar Jadmiko Darmawan, S.Pi., Peneliti Komoditas Ikan Patin BRPI, Senin (06/07/2020).
No responses yet