Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) saat ini tengah mempersiapan rilis (pelepasan) produk ikan unggulan baru hasil riset pemulian. Pada tanggal 8 Oktober 2019, BRPI menghadiri pertemuan pembahasan naskah akademik pelepasan ikan gurami hibrida yang rencana akan dirilis di tahun 2019 ini. Bertempat di Instalasi Penelitian Pengembangan Pengendalian Penyakit Ikan Depok, pertemuan dipimpin oleh Pramintoadi, S.IP Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Aparatur, Hukum dan Organisasi mewakili Sekretaris BRSDM KP. Pertemuan ini menghadirkan para pakar dan beberapa satuan kerja Kementrian Kelautan dan Pertikanan (KKP) maupun Lembaga lain di luar KKP. Dari kalangan internal KKP hadir diantaranya, Prof. Ris. Dr. Ir. Ketut Sugma, M.Sc, Prof. Ris. Dr. Ir. Rudy Gustiano, Dr. Ir. Estu Nugroho, M.Sc dan Dr. Raden Roro Sri Pudji Sinami Dewi, S.Pi, M.Si, dari Pusat Riset Perikanan, Ir. Helmi Yudiarsafran Zuna, M.Si Kepala Subdit Induk Pembenihan Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Dr. Ir. Anang Hari Kristanto, M,Sc, dari Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP) Bogor, serta Dr. Eni Kusrini, SPi., M.Si dari Balai Riset Budidaya Ikan Hias (BRBIH). Sementara dari luar KKP hadir Dr. Livia Rossalia Tanjung, dan Dra.Djamhuriyah S. Said, M,Si dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta Dr. Ir. Ratu Siti Aliah, M.Sc dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Setelah pertemuan dibuka oleh Kasubag SDM-AHO BRSDM, Plt. Kepala BRPI, Hary Krettiawan, S.Si, M.Si menyampaikan bahwa dalam pertemuan kali ini BRPI bersama peneliti Komoditas Gurami sebagai Tim Pemulia akan memaparkan hasil riset ikan gurami hibrida yang mempunyai keunggulan tumbuh cepat.
Selanjutnya Tim Pemulia Ikan Gurami yang diwakili Drs. Sularto, S.Pi. M.Si dan Nunuk Listiyowati, S.Pi, M.Si, sebagai Koordinator dan Peneliti Komoditas Gurami memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama 5 tahun. Kegiatan penelitian berjalan mulai tahun 2014 sampai tahun 2019 dan telah menghasilkan ikan gurami yang unggul, melalui metode persilangan dari ikan gurami populasi Jambi, Majalengka, Tasikmalaya, dan Kalimantan. Dari uji multi lokasi dengan ikan gurami lokal dan ikan gurami yang telah dirilis sebelumnya, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa ikan gurami hibrida memiliki keunggulan dibandingkan ikan gurami lokal lainya, sehingga diusulkan untuk dirilis sebagai ikan budidaya baru oleh Menteri Kelautan dan Perikanan.
Setelah melalui pembahasan yang sangat intensif terhadap naskah akademik usulan rilis, Pramintoadi selaku pimpinan rapat mengumumkan bahwa permohonan pelepasan ikan gurami hibrida dapat disetujui dengan catatan perlu ada perbaikan-perbaikan pada dokumen naskah akademik. Untuk penyempurnaan dokumen rilis, diputuskan perlu dibentuk tim pendampingan, dan diharapkan dokumen dapat segera disampaikan kembali ke Sekretariat BRSDM sebagai kelengkapan berkas penerbitan Surat Keputusan Menteri pelepasan varitas ikan budidaya baru.
Ikan gurami hibrida ini diusulkan dengan nama “Gurami BIMA”, sebagai pengenang bahwa ini merupakan hasil persilangan ikan gurami populasi Jambi dan Majalengka. Ikan gurami ini juga tumbuh cepat menjadi besar layaknya tokoh Bima dalam cerita pewayangan.
No responses yet