Pada tanggal 7 Agustus 2019, Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) menerima kunjungan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur. Rombongan merupakan gabungan  dari Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Probolinggo dan Instalasi Perikanan Budidaya (IPB) Pandaan. Rombongan terdiri dari 8 orang dan dipimpin oleh Eko Agung Kurniawan, S.Pd, M.Sos.  Tim dari IPB Pandaan sebanyak 6 orang yakni Eko Agung Kurniawan, S.Pd, M.Sos Analis Perikanan Budidaya, Maya Kusririn, SS dan Nur Ratnawati, S.Pi Pengelola Pengembangan Budidaya dan Pemasaran Perikanan, Sophie Maya Puspitasari, S.Pi Pengelola Pengawasan Pembudidaya Ikan, Umi Kulsum Pengadministrasi Umum, Masyudi Teknisi Perikanan Budidaya,  sementara dari IBAP Probolinggo sebanyak 2 orang yaitu Rita Mulya Dewi, S.Pi Pengelola Pengembangan Budidaya dan Pemasaran Perikanan dan Hilal Maghfirah, Pengelola Pengawasan Budidaya Ikan.

Kedatangan rombongan dari DKP Jatim ini disambut langsung oleh Plt. Kepala BRPI, Hary Krettiawan, S.Si, M.Si., didampingi oleh beberapa Peneliti BRPI. Hary Krettiawan mengucapkan selamat datang kepada semua tamu yang telah hadir dalam pertemuan. Pada kesempatan yang sama Eko Agung Kurniawan, S.Pd, M.Sos menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan upaya DKP Jawa Timur untuk mengembangkan teknologi budidaya, khususnya pada ikan budidaya air tawar karena IPB Pandaan khusus menangani ikan air tawar. “Hal ini kami lakukan untuk mengatasi kendala yang terjadi dalam memenuhi kebutuhan benih ikan di daerah Pandaan, dikarenakan induk yang dimiliki IPB Pandaan saat ini sangat sedikit dan perlunya calon induk baru untuk menghasilkan benih unggul, diantaranya ikan gurami, udang galah, ikan nila, gabus dan tombro atau ikan mas,” Tambah Sophie Maya Puspitasari, S.Pi., Pengelola Pengawasan Pembudidaya Ikan di IPB Pandaan.

Hal yang sama disampaikan oleh Rina Mulia Dewi, S.Pi terkait kegiatan yang ada di IBAP Probolinggo, terkait teknologi pembenihan dan pembesaran budidaya di air payau khususnya udang galah. Benih yang dihasilkan belum dapat memenuhi permintaan dikarenakan terkendalanya ketersediaan induk udang galah.

Menanggapi hal tersebut Plt. Kepala BRPI menjelaskan tentang ketersediaan induk yang dimiliki oleh BRPI. Pada saat ini BRPI memiliki beberapa komoditas unggul yang mungkin dapat menjawab kendala yang terjadi. Namun untuk mengalokasikan kepada masyarakat dalam mendapatkan induk/calon induk unggul hasil pemuliaan di BRPI dapat secara langsung melalui mekanisme PNBP dan untuk instansi pemerintah sebaiknya untuk melakukan inisiasi kerjasama sehingga dalam kegiatannya dapat terpantau dan saling memberikan manfaat antara dua pihak dan juga bagi masyarakat di daerah Jawa Timur. 

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *