Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2017 ini Jejaring Pemuliaan Udang Galah dilaksanakan dengan bentuk Forum Kerjasama Pembenih dan Pembudidaya Udang di Jawa Timur. Acara yang dilaksanakan di Surabaya pada tanggal 15-17 November 2017 pembiayaannya didukung penuh oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur. Sebagai Koordinator, Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) memainkan peran sentral dalam penyelenggaraan agenda tahunan Jejaring Pemuliaan Udang Galah ini. Kesediaan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur sebagai tuan rumah pada kegiatan tahun 2017 ini dicetuskan di acara Jejaring Pemuliaan Udang Galah tahun 2016 yang diadakan di Depok.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengeratkan kembali ranta-rantai anggota jejaring, pertukaran pemikiran untuk pengembangan udang galah, serta diharapkan akan memberikan inspirasi untuk memajukan usaha pengembangan udang galah. Rangkaian acara Forum Kerjasama Perbenih dan Pembudidaya Udang tersebut diantaranya adalah Pembukaan yang dilakukan oleh Ir. Riyama Budiwati, M.M selaku Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. Setelah pembukaan, materi juga ikut diberikan oleh Dr. Agus Cahyadi selaku Kepala Bidang Riset Perikanan Budidaya. Dalam paparan yang diberikan Dr. Agus Cahyadi menyatakan bahwa para pembudidaya udang galah agar dapat mengembangkan strain unggul di Indonesia, formulasi pakan untuk bahan baku lokal, pengembangan teknologi dan meninggalkan tradisional karena target pasar internasional atau dollar, dan membangun kerjasama antar mitra Udang galah. Selain itu, komposisi pakan dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di Indonesia dan dapat mudah dikembangkan di Indonesia. Sumberdaya yang bisa dikembangkan untuk pakan lokal seperti ikan teri, telur keong mas, bulu ayam, magot dan lain sebaginya. Kedelai merupakan salah satu pakan yang sulit dicari dindonesia dan dapat digantikan dengan biji kapuk. Bulu ayam yang dapat diamnfaatkan untuk bahan baku tepung yanng memiliki kandungan protein yang dapat digunakan sebagai pakan alami. Material-material tersebut dapat membantu dalam pertumbuhan udang galah.
Selain itu, materi yang diberikan juga beragam pada hari kedua. Materi yang diberikan diantaranya adalah meningkatkan produksi dan keuntungan pada budidaya udang galah melalui penggunaan benih monosex yang berkualitas oleh Endhay Kusnendar, Ph.D, Economic benefit and social impact menggunakan benih/induk hasil pemuliaan oleh Hary Krettiawan, S.Si., M.Si., Potensi pasar ekspor dalam penyimpanan dingin (cold storage) oleh Ir. Edi Sudarto, M.M dan ide-ide pengembangan dari budidaya menjadi usaha kuliner oleh Pemilik Gubug Makan Mang Engking, Dr. Susanto
Selain paparan materi dan inspirasi dari narasumber, BRPI sebagai Koordinator Jejaring Pemuliaan Udang Galah memaparkan hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh para anggota jejaring yang meliputi hasil-hasil penelitian, berbagai penanganan permasalahan, perkembangan anggota, dan jumlah anggota hingga tahun ini, yang dipaparkan oleh Fajar Anggraeni selaku Sekretaris Jejaring Pemuliaan Udang Galah. Kegiatan Forum Kerjasama Perbenih dan Pembudidaya Udang pada hari kedua diakhiri oleh workshop yang didalamnya berisi sharing antar anggota dan pencetus Udang Galah sehingga didapatkan hasil rumusan/kesimpulan yang dipaparkan didepan para anggota. Kegiatan workshop diakhiri dengan pembuatan grup media sosial sehingga diharapkan akan lebih mudah menjalin komunikasi antar anggota jejaring pemuliaan udang galah.
Di hari terakhir, pada tanggal 17 November 2017 akan dilaksanakan Field Trip ke Instalasi Budidaya Air Payau (IBAP) Probolinggo. Kegiatan field trip di hari terakhir berisi kegiatan kunjungan untuk melihat lebih dekat teknik budidaya udang galah dan pengembangan penelitian yang dilaksanakan di IBAP Probolinggo. Dengan adanya kegiatan Field Trip tersebut maka kegiatan Forum Kerjasama Perbenih dan Pembudidaya Udang resmi berakhir. Dengan adanya Forum Kerjasama Pembenih dan Pembudidaya Udang pada tahun 2017 ini diharapkan akan terjalin kerjasama dan tali silahturahmi yang erat antar Dinas, pembenih dan pembudidaya udang galah secara nasional.
No responses yet