Disela-sela kesibukan setelah memberikan kuliah umum, Prof. Rokhmin menyempatkan mengunjungi Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), Sukamandi.  Beliau menyampaikan pada seluruh bahwa Visi Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024 pertama adalah peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi untuk mengatasi defisit perdagangan, defisit transaksi belanja dan menciptakan lapangan kerja serta mensejahterakan rakyat.  Instruksi khusus Presiden untuk KKP 2019-2024 pada point ke dua adalah Kembangkan Perikanan Budidaya. Indonesia sebagai negara Bahari dan Kepulauan terbesar di Dunia, memiliki estimasi potensi nilai ekonomi sebesar 1.338 Miliar Dolar Amerika per Tahun, dan Perikanan Budidaya diharapkan dapat menyumbangkan 15,7% atau senilai 210 Miliar Dolar Amerika per Tahun.  Pada kesempatan ini beliau sampaikan pada seluruh peneliti Balai Riset Pemuliaan Ikan bahwa pentingnya pengembangan komoditas unggulan, aplikasi Best Aquaculture Practices termasuk didalamnya penggunaan benih dan induk unggul.  Beliau sampaikan paling tidak ada 10 komoditas potensial budidaya air tawar yakni Nila, Mas, Gurami, Patin, Lele, Sidat, Belida, Bawal, Udang Galah dan Lobster Air Tawar.  Pengembangan induk dan benih unggul diarahkan pada bebas penyakit, tahan penyakit, cepat tumbuh dan adaptif terhadap Global Climate Change.

                             

Kepala BRPI, Dr. Joni Haryadi menyampaikan bahwa BRPI mempunyai kompetensi inti organisasi yaitu penelitian dan pengembangan pemuliaan ikan budidaya. Pemuliaan ikan merupakan perangkat utama untuk meningkatkan kualitas genetik  pada karakter-karakter penting komoditas ikan budidaya. Upaya kegiatan litbang pemuliaan ikan dilakukan melalui penerapan beberapa metode antara lain: hibridisasi, program seleksi, rekayasa DNA, transgenesis dan penggunaan teknologi marka molekuler yang lain. Output kegiatan R&D di BRPI meliputi Sub-output Perakitan Strain dan  Komponen Penelitian Pemuliaan Ikan yang diarahkan pada upaya untuk menyediakan varietas unggul ikan budidaya. Kegiatan ini merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi perbenihan, genetika, biologi reproduksi, fisiologi dan bioteknologi untuk menghasilkan ikan unggul. BRPI telah menghasilkan ikan-ikan unggul hasil pemuliaan yakni : Udang galah GI Macro II dilepaskan ke masyarakat berdasarkan SK Menteri kelautan dan Perikanan No. 23/KEPMEN-KP/2014. Udang galah GI Macro II  merupakan udang galah yang mempunyai keunggulan tumbuh lebih cepat; Ikan Patin Pasupati yaitu ikan patin dengan keunggulan mempunyai daging putih, dapat diproduksi secara massal sepanjang tahun dan mempunyai laju pertumbuhan yang relatif tinggi. Ikan Patin Pasupati tersebut dirilis ke masyarakat berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP.25/MEN/2006; Ikan patin PERKASA merupakan hasil selective breeding strain ikan patin siam melalui seleksi famili yang memiliki karakteristik tumbuh cepat yang telah dilepaskan kepada masyarakat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP.75/KEPMEN-KP/2018.  Ikan Nila Srikandi telah dirilis berdasarkan Keputusan Menteri No. KEP.09/MEN/2012. Keunggulan ikan Nila Srikandi yaitu mempunyai pertumbuhan terbaik pada salinitas tinggi. Ikan nila ini dapat tumbuh baik pada salinitas 30 ppt;  Ikan Mas Mustika telah mendapatkan Surat Keputusan Rilis dari Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 24/KEPMEN-KP/2016, dengan keunggulan ikan Mas Mustika adalah memiliki ketahanan terhadap penyakit KHV yang tinggi dan tumbuh cepat; Ikan Lele Mutiara merupakan lele dengan pertumbuhan relatif tinggi 10-40% dari pada benih lain, mempunyai keseragaman ukuran pada saat pemanenan pertama relatif  lebih tinggi 65-80 % pada ikan lele ukuran konsumsi, FCR 0,6-0,8 pada pendederan dan 0,8-1,0 pada pembesaran. Ikan lele mutiara ini telah dilepas ke masyarakat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 77/KEPMEN-KP/2015; Ikan Gurami Hibrida Unggul dengan keunggulan tumbuh cepat telah diuji dan sedang diusulkan untuk dilepas kepada masyarakat melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan. 

 

 

 

 

 

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *