12 September 2019, Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI) sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) Pemuliaan ikan menerima kunjungan Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi (P2ET) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai Lembaga PUI Teknologi Radar. Rombongan terdiri dari 7 orang  termasuk Kepala P2ET Dr. Eng. Budi Prawara didampingi oleh Kepala Bidang Pengelolaan Penelitian, Indra Sakti, S.T, M.T serta Peneliti Deni Permana Kuniadi, M.T, Dr. Goib Wiranto, Dr. Gandi Sugandi, Dr. Viktoria Manurung, Dr. Erry Dwi Kurniawan, Ir. I Dewa Putu Hermida, M.T. Pada pertemuan yang dilakukan di Auditorium BRPI ini, dari pihak BRPI hadir Plt Kepala Balai, Hary Krettiawan, Pelaksana Tugas dan Staf Seksi Pelayanan Teknis dan para Peneliti BRPI.

Dalam kesempatan tersebut Dr. Eng. Budi Prawara menyampaikan bahwa dalam kunjungan ini P2ET-LIPI bertujuan untuk melakukan penjajakan kerjasama untuk kegiatan riset dalam hal penggunaan teknologi sensor dalam bidang perikanan. Sementara itu, dalam sambutan balasannya, Kepala BRPI, Hary Krettiawan, mengucapkan selamat datang kepada rombongan P2ET-LIPI dan terimakasih atas kunjungan ke BRPI.

Pada kesempatan diskusi selanjutnya terungkap adanya peluang besar dalam penggunaan teknologi sensor dalam kegiatan budidaya ikan, misalnya untuk pemantauan parameter dan manajemen kualitas air. Pada masa depan, teknologi ini dapat berkembang dan bermanfaat untuk budidaya ikan dalam menembus pasar ekspor, karena untuk pasar ekspor memerlukan jaminan mutu atau standar kelayakan dalam kegiatan budidaya perikanan di tambak maupun di kolam. P2ET-LIPI sebagai Lembaga PUI Teknologi Radar telah menciptakan beberapa alat yang dapat digunakan sebagai kebutuhan dalam bidang budidaya, diantaranya alat yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas air secara otomatis, dan yang dapat dipantau secara daring melalui smartphone atau komputer sehingga data yang dihasilkan dapat dipantau dari manapun. Mengenai alat dan kebutuhan dalam kegiatan budidaya ikan, cukup banyak ide teknologi yang disarankan seperti pendeteksi kematian ikan pada kolam dengan menggunakan sonar, alat pemacu kematangan gonad dan lainya. Terungkap juga bahwa untuk memproduksi  secara massal alat yang dihasilkan saat ini belum dapat dilakukan karena berbagai hal yang perlu dipertimbangkan.

Inisiasi kerjasama ini perlu ditindaklanjuti menjadi rencana bersama dalam pengajuan proposal seperti untuk INSINAS (Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional) dan menjadi kegiatan roadmap riset masing-masing Lembaga. 

Pada akhir diskusi, Kepala BRPI menyatakan sangat  tertarik dengan berbagai ide yang disampaikan untuk dikembangkan menjadi kerjasama yang mendatangkan keuntungan dan manfaat bagi kedua pihak. 

Untuk perumusan perjanjian kerjasama yang akan dilakukan, selanjutnya akan dikomunikasikan lebih lanjut oleh bagian terkait yakni Seksi Pelayanan Teknis di BRPI dan Bidang Pengelolaan Penelitian P2ET-LIPI.

 

 

 

 

 

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *